Thursday, July 20, 2017

ILMU PENDIDIKAN ISLAM "MAKALAH PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN ISLAM"

MAKALAH

PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN ISLAM

DOSEN PENGAMPU :

SUMAR M.Pd.I


KELOMPOK 7

DISUSUN OLEH :

RAHMAT NUGRAHA NOVRIANDI (1611123)

MERIANI (1611119)

ARYAN YOGI ADITYA (1611106)

Jurusan / Prodi : Tarbiyah / PAI / II D

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )

SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK

BANGKA BELITUNG

2017/2018


-----------------

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ............. 1

DAFTAR ISI ............. 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............. 3

1.2 Rumusan Masalah ............. 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendekatan Dalam Pendidikan Islam ............. 5

2.2 Macam-macam Pendekatan Dalam Pendidikan Islam ............. 6

2.3 Pengertian Metode Dalam Pendidikan Islam ............. 7

2.4 Dasar-dasar dari Metode Dalam Pendidikan Islam ............. 8

2.5 Prinsip-prinsip dari Metode Dalam Pendidika Islam ............. 9

2.6 Macam-macam Metode Dalam Pendidikan Islam ............. 10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............. 11

3.2 Saran ............. 12

DAFTAR PUSTAKA ............. 13

--------------------

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu proses, perbuatan dan cara mendekati peserta didik dan mempermudah pelaksanaan pendidikan Islam itu sendiri. Metode Pembelajaran merupakan cara atau tekhnik pengkajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guna saat pengkajian bahan pelajaran, baik secara individual maupun kelompok.

Dalam proses pembelajaran yang berlangsung pasti akan didukung oleh metode dan pendekatan pembelajaran, karena dalam pembelajaran, apabila sudah menggunakan kedua sistem diatas maka komponen-komponen pendidikan akan berjalan dengan baik, khususnya pendidikan Islam baik secara efektif dan efisien. Dalam pembelajaran metode dan pendekatan tidak bisa dipisahkan karena kedua unsur ini merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menunjang kelancaran pendidikan. Dilihat dari permasalahan diatas, maka penulis membuat makalah ini dengan judul “Pendekatan dan Metode dalam Pendidikan Islam ”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pendekatan dalam pendidikan Islam?

2. Bagaimana metode pendidikan dan pengajaran dalam pendidikan Islam?

3. Bagaimana keterkaitan pendekatan dan metode pendidikan dalam pendidikan Islam ?

-------------------

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Dalam Pendidikan Islam

Pendekatan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, perbuatan, dan cara mendekati serta mempermudah pelaksanaan pendidikan. Jika dalam kegiatan pendidikan, metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka pendekatan berfungsi sebagai alat bantu agar penggunaan metode tersebut mengalami kemudahan dan keberhasilan. Selain metode-metode memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan Islam, pendekatan-pendekatan juga menempati posisi yang berarti pula untuk memantapkan penggunaan metode-metode tersebut dalam proses pendidikan, terutama proses belajar mengajar.

Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu cara untuk mempermudah dalam kelangsungan belajar mengajar. Sehingga tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan dan lebih bisa menunjukkan keberhasilan pendidikan anak didik yang berdasarkan skill yang dimilikinya.

B. Macam-Macam Pendekatan Dalam Pendidikan Islam

Pendekatan pendidikan Islam yang seharusnya dipahami dan dikembangkan oleh para pendidik adalah meliputi:

1. Pendekatan Psikologis

yang tekanannya diutamakan pada dorongan- dorongan yang bersifat persuasif dan motivatif, yaitu suatu dorongan yang mampu menggerakan daya kognitif (mencipta hal-hal baru), konotatif (daya untuk berkemauan keras), dan afektif (kemampuan yang menggerakkan daya emosional).[1] ketiga daya psikis tersebut dikembangkan dalam ruang lingkup penghayatan dan pengamalan ajaran agama di mana faktor-faktor pembentukan kepribadian yang berproses melalui individualisasi dan sosialisasi bagi hidup dan kehidupannya menjadi titik sentral perkembangannya.

2. Pendekatan Sosial-kultural,

yang ditekankan pada usaha pengembangan sikap pribadi dan sosial sesuai dengan tuntutan masyarakat, yang berorientasi kepada kebutuhan hidup yang semakin maju dalam berbudaya dan berperadaban. Hal ini banyak menyentuh permasalahan-permasalahan inovasi ke arah sikap hidup yang alloplastis (bersifat membentuk lingkungan sesuai dengan ide kebudayaan modern yang dimilikinya), bukannya bersifat auto plastis (hanya sekedar menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada)

3. Pendekatan Religi,

yakni suatu pendekatan yang membawa keyakinan (aqidah) dan keimanan dalam pribadi anak didik yang cenderung ke arah komprehensif intensif dan ekstensif (mendalam dan meluas). Pandangan yang demikian, terpancar dari sikap bahwa segala, ilmu pengetahuan itu pada hakikatnya adalah mengandung nilai-nilai ke- Tuhanan. Sikap yang demikian harus di internalisasikan (dibentuk dalam pribadi) dan dieksternalisasikan (dibentuk dalam kehidupan di luar diri pribadinya.

4. Pendekatan Historis,

yang ditekankan pada usaha pengembangan pengetahuan, sikap dan nilai keagamaan melalui proses kesejarahan. Dalam hubungan ini penyajian serta faktor waktu secara kronologis menjadi titik tolak yang dipertimbangkan dan demikian pula faktor keteladanan merupakan proses identifikasi dalam rangka mendorong penghayatan dan pengamalan agama.

5. Pendekatan komparatif,

yaitu pendekatan yang dilakukan dengan membandingkan suatu gejala sosial keagamaan dengan hukum agama yang ditetapkan selaras dengan siatuasi dan zamannya. Pendekatan komparatif ini sering diwujudkan dalam bentuk komparatif studi, baik di bidang hukum agama maupun juga antara hukum agama itu sendiri, dengan hukum lain yang berjalan, seperti hukum adat, hukum pidana/perdata, dan lain-lain.

6. Pendekatan Filosofis,

yaitu pendekatan yang berdasarkan tinjauan atau pandangan falsafah. Pendekatan demikian cenderung kepada usaha mencapai kebenaran dengan memakai akal atau rasio. Pendekatan filosofis sering dipergunakan sekaligus dengan pola berpikir yang rasional dan membandingkan dengan pendapat-pendapat para ahli filsafat dari berbagai kurun zaman tertentu beserta aliran filsafatnya.

C. Pengertian Metode Dalam Pendidikan Islam

Metode Berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya “melalui” dan hodos yang artinya” jalan atau cara”. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.[2] Adapun istilah metodologi berasal dari kata metoda dan logi. Logi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti akal atau ilmu. Jadi metodologi artinya ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.[3] Dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai kata. Terkadang digunakan kata atthariqah, manhaj, dan alwashilah. Thariqah berarti jalan, manhaj berarti sistem, dan washilah berarti perantara atau mediator.[4]

Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan pendidikan Islam.[5] Dalam penggunaan metode pendidikan islam yang perlu dipahami adalah bagaimana seseorang pendidik dapat memahami hakikat metode dalam relevansinya dengan tujuan utama pendidikan Islam yaitu terbentuknya ilmu pendidikan islam.

Pribadi yang beriman yang senantiasa siap sedia mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta’ala Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar ajaran Islam lebih berdaya dan berhasil guna menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran Islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar peserta didik secara mantab. Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode pandidikan Islam adalah mengarahkan keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan peserta didik. Di samping itu, dalam uraian tersebut ditunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah memberi inspirasi pada peserta didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan peserta didik.[6]

Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran. Oleh karena itu, metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (setting) dimana pengajaran berlangsung.[7]

D. Dasar- dasar dari Metode Dalam Pendidikan Islam

Metode pendidikan islam dalam penerapannya banyak menyangkut permasalahan individual atau sosial peserta dan pendidik itu sendiri, sehingga dalam menggunakan metode seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan islam. Sebab itu metode pendidikan hanyalah merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada dsar-dasar metode pendidikan tersebut. Dasar-dasar metode pendidikan islam meliputi :dasar agamis, biologis, psikologis, dan sosiologis. [8]

a. Dasar Agamis

Pelaksanaa metode pendidikan islam, dalam prakteknya dipengarihi oleh corak kehidupan beragama pendidik dan peserta didik. Corak kehidupan ini memberikan dampak yang besar terhadap kepribadian peserta didik.Oleh kana itu, dalam penggunaan metode agama merupakan salah satu metode pendidikan dan pengajaran islam.

b. Dasar Biologis

Perkembangan biologis manusia memepengaruh dalam perkembangan intelegtualnya. Sehingga semakin lama perkembangan biologi seseorang, maka dengan sendirinya makin meningkat pula daya intelegtualnya. Perkembangan jasmani (Biologis) seorang juga mempunyai pengaruh besar terhadap dirinya, misalnya seorang yang memiliki kelainan terhadap matanya (rabun jauh) maka dia cendrung untuk duduk dibangku barisan depan karena dia berada didepan, maka dia tidak dapat bermain-main pada waktu guru memberikan pelajaran, sehingga dia memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini dapat dikatakan bahwa pertumbuhan jasmani dan jasmani sangat penting dalam proses pendidik.

c. Dasar Psikologis

Metode pendidikan islam baru dapat diterapkan secara efktif bila didasarkan pada perkembangan dan kondisi psikis. Perkembangan dan kondisi psikis peserta didik memberikan pengaruh terhadap internalisasi nilai dan traformasi ilmu.

d. Dasar Sosiologis

Interaksi yang terajdi antara peserta didik dan interksi guru dan peserta didik, merupakan interaksi timbal balik. Secara sosiologis seorang induvidu dapat memeberikan pengaruh pada lingkungan sosial masayarakatna dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu guru yang berinteraksi pada peserta didiknya hendaklah memberikan proses sosialiasi pada pihak lainya.

Dengan demikian dapat dipahami penggunaan sebaua metode pendidikan islam dasar sosiologis baik dalam interaksi yang terjadi sesama peserta didik, guru dengan masyarakat dan murid denagn peserta didik dengn masyarakat maupun Pemerintah.

E. Prinsip-prinsip dari Metode Dalam Pendidikan Islam

Agar dapat efektif, maka setiap metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut : [9]

a. Metode tersebut harus memanfaatkan teori kegiatan mandiri

b. Metode tersebut harus memanfaatkan hukum pembelajaran

c. Metode tersebut harus berawal dari apa yang sudah diketahui peserta didik

d. Metode tersebut harus didasarkan teori dan praktek

e. Metode tersebut harus memperhatikan perbedaan individual dan melalui prosedur yang sesuai dengan ciri-ciri pribadi seperti kebutuhan, minat serta kematangan mental dan fisik

f. Metode harus merangsang kemampuan berfikir dan nalar peserta didik

g. Metode tersebut harus disesuaikan dengan kemajuan peserta didik dalam keterampilan, kebiasaan, pengetahuan, gagasan, dan sikap peserta didik

h. Metode tersebut harus menyediakan bagi peserta didik pengalaman belajar melalui kegiatan belajar yang banyak dan bervariasi

i. Metode tersebut harus menantang dan memotivasi peserta didik kearah kegiatan yang menyangkut proses deferensiasi dan integrasi

j. Metode tersebut harus memberi peluang bagi peserta didik untuk bertnya dan menjawab pertanyaan

k. Kelebihan suatu metode dapat menyempurnakan kekurangan atau kelemahan metode lain.

F. Macam-Macam Metode Dalam Pendidikan Islam

Pada dasarnya metode pendidikan Islam sangat efektif dalam membina kepribadian anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk menerima petunjuk ilahi dan konsep-konsep pendekatan Islam. Selain itu, metode pendidikan Islam akan mampu menempatkan manusia diatas. luasnya permukaan bumi dan dalam masa yang tidak demikian kepada penghuni bumi lainnya.[10]

Metode dalam pendidikan Islam meliputi :

1. Metode dialog Qur’ani dan nabawi,

adalah pendidikan dengan cara berdiskusi sebagaimana yang digunakan oleh Al Qur’an dan hadits-hadits nabi. Metode ini, disebut pula metode khiwar yang meliputi dialog khitabi dan ta’abudi (bertanya dan lalu menjawab) dialog deskriftif dan dialog naratif (menggambarkan lalu mencermati), dialog argumentatif (berdiskusi lalu mengemukakan alasan), dan dialog nabawi (menanamkan rasa percaya diri, lalu beriman). Untuk yang terkhir ini, dialog Nabawi sering dipraktekkan oleh sahabat ketika mereka bertanya sesuatu kepada Rosulullah.

2. Metode kisah qur’ani dan nabawi

metode kisah disebut juga metode cerita yakni cara mendidik dengan mengandalkan bahasa, baik lisan maupun tertulis dengan menyampaikan pesan darisumber pokok sejarah Islam, yakin Al-qur’an dan Hadits.

Pentingnya metode kisah diterapkan dalam dunia pendidikan karena dengan metode ini, akan memberikan kekuatan psikologis kepada peserta didik, dalam artian bahwa dengan mengemukakan kisah-kisah nabi kepada peserta didik, mereka secara psikologis terdorong untuk menjadikan nabi-nabi tersebut sebagai uswah (suri tauladan).

Kisah-kisah dalam Al-qur’an dan Hadits, secara umum bertujuan untuk memberikan pengajaran terutama kepada orang-orang yang mau menggunakan akalnya. Relevansi antara cerita Qur’ani dengan metode penyampaian cerita dalam lingkungan pendidikan ini sangat tinggi. Metode ini merupakan suatu bentuk teknik penyampaian informasi dan instruksi yang amat bernilai, dan seorang pendidik harus dapat Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat. memanfaatkan potensi kisah bagi pembentukan sikap yang merupakan bagian esensial pendidikan Qur’ani dan Nabawi.

3. Metode perumpamaan

Metode ini, disebut pula metode “amsal” yakni cara mendidik dengan memberikan perumpamaan, sehingga mudah memahami suatu konsep.perumpamaan yang diungkapkan Al-qur’an memiliki tujuan psikologi edukatif, yang ditunjukkan oleh kedalaman makna dan ketinggian maksudnya.

4. Metode keteladanan

Metode ini, disebut juga metode meniru yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladan yang baik kepada anak didik. Dalam Al-qur’an, kata teladan diproyeksikan dengan kata uswah yang kemudian diberikan sifat dibelakangnya seperti sifat hasanah yang berarti teladan yang baik. Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladanan yang baik kepada anak didik agar ditiru dan dilaksanakan. Dengan demikian metode keteladanan ini bertujuan untuk menciptakan akhlak al-mahmudah kepada peserta didik. Seperti pada Surah Q.S Al-Ahzab ayat 21

Artinya : Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

5. Metode Ibrah dan Mau’izhah

Metode ini disebut juga metode “nasehat” yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberi motivasi. Metode Ibrah atau mau’zhah (nasehat) sangat efektif dalam pembentukan anak didik terhadap hakekat sesuatu, serta memotivasinya untuk bersikap luhur, berakhlak mulia dan membekalinya dengan prinsip-prinsip Islam.

Menurut Al-qur’an, metode nasehat hanya diberikan kepada mereka yang melanggar peraturan dalam arti ketika suatu kebenaran telah sampai kepadanya, mereka seolah-olah tidak mau tau kebenaran tersebut terlebih melaksanakannnya. Pernyataan ini menunjukkan adanya dasar psikologis yang kuat, karena orang pada umumnya kurang senang dinasehati, terlebih jika ditunjukkan kepada pribadi tertentu.

6. Metode Targhib dan Tarhib

Metode ini, disebut pula metode “ancaman” dan atau “intimidasi” yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan hukuman atas kesalahan yang dilakukan peserta didik. Istilah targhib dan tarhib dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah berarti ancaman atau intimidasi melalui hukuman yang disebabkan oleh suatu dosa kepada Allah dan Rosulnya.

Jadi, juga dapat diartikan sebagai ancaman Allah melalui penonjolan salah satu sifat keagungan dan kekuatan illahiyah agar mereka (peserta didik) teringat untuk tidak melakukan kesalahan.[11]

7. Metode Ceramah

Metode ceramah yaitu suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru di muka kelas. Peran seorang murid disini sebagai penerima pesan, mendengar, memperhatikan, dan mencatat keterangan- keterangan guru. Metode ini layak dipakai guru bila pesan yang disampaikan berupa informasi, jumlah siswa terlalu banyak, dan guru adalah seorang pembicara yang baik.

8. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih, berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan, saling tukar informasi, saling mempertahankan pendapat dan memecahkan sebuah masalah tertentu. Metode diskusi adalah pendidikan yang dilakukan dengan cara bertukar pikiran, pendapat dengan menetapkan pengertian dan sikap terhadap suatu masalah. Dengan metode ini peserta didik akan mencapai titik kebenaran. [12]

9. Metode Tanya Jawab

yaitu penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab atau penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada murid atau dapat juga dari murid kepada guru.

10. Metode Pembiasaan

yaitu sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan agama Islam.

11. Metode I’tibar

Metode I’tibar adalah pendidikan yang dilakukan dengan cara mengambil pelajaran, hikmah, dan pengartian dari sebuah peristiwa dan atau kisah yang terjadi. Biasanya metode ini terkait dengan penyampaian metode Cerita atau Ceramah.

12. Metode Tamsiliyah

Metode tamsiliyah adalah cara memberikan perumpamaan kepada yang lebih faktual. Pendidikan dengan metode ini dapat memberikan pelajaran-pelajaran berharga dari perumpamaan-perumpamaan kepada peserta didik.

13. Metode Mukatabah

Metode mukatabah adalah pendidikan dengan cara korespondensi atau membuat surat-menyurat dalam berbagai tema (bahan pelajaran). Dengan metode ini hasil pengajaran yang disampaikan oleh pendidik akan lebih berkesan dan terkumpul dalam tulisan.

14. Metode Tafhim

Metode tafhim adalah pendidikan dengan cara memahami apa-apa yang telah diperoleh dari belajar sendiri atau dengan guru pendidik. Dengan metode ini peserta didik dituntut untuk lebih aktif mendapatkan makna secara mendalam terhadap bahan yang diterimanya.

15. Metode Resetasi

Metode Resitasi adalah metode pendidikan dengan pemberian tugas. Biasanya metode ini terdiri dari tugas individu dan kerja kelompok. Metode ini dimaksudkan agar proses mengetahui dan memahami ilmu pengetahuan lebih efektif.

16. Metode Aguistion

Metode aquistion atau self education adalah metode pendidikan diri sendiri. Pendidikan dengan metode Self Education dilakukan dengan memberikan dorongan agar peserta didik dapat belajar dan membina diri mereka sendiri, setelah itu barulah dapat membina orang lainnya.

Berdasarkan dari penjelasan diatas jelaslah bahwa pentingnya metode dalam pendidikan. Karena dalam melakukan kegiatan belajar mengajar seorang guru menjalankan metode pembelajaran yang beraneka ragam akan membuat sarana kelas menjadi baik dan kelangsungan pembelajaran menjadi nyaman. Khususnya dalam pendidikan Islam.[13]

------------------------

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu cara untuk mempermudah dalam kelangsungan belajar mengajar

2. Metodologi pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan pendidikan Islam.

3. Dasar-dasar metode pendidikan islam meliputi :dasar agamis, biologis, psikologis, dan sosiologis, dalam kegiatan pendidikan, metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka pendekatan berfungsi sebagai alat bantu agar penggunaan metode tersebut mengalami kemudahan dan keberhasilan. Selain metode-metode memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan Islam, pendekatan-pendekatan juga menempati posisi yang berarti pula untuk memantapkan penggunaan metode-metode tersebut dalam proses pendidikan, terutama proses belajar mengajar.

Pendekatan dan Metode dalam pendidikan Islam merupakan suatu cara untuk mempermudah dalam kelangsungan belajar mengajar. Sehingga tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan dan lebih bisa menunjukkan keberhasilan pendidikan anak didik yang berdasarkan skill yang dimilikinya.

B. Saran

Dari makalah yang kami buat semoga akan menjadikan manfaat bagi kita semua. Namun, penulis menyadari dari pembuatan makalah ini banyak sekali kesalahan baik dari tulisan maupun kata-katanya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Terima kasih

---------------------

DAFTAR PUSTAKA

An Nahlawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat. Jakarta : Gema Insani. 1995.

Armai, Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Press, 2002. Mujib, Abdullah.

Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset. 2008. Nata, Abudin, Prof, Dr, MA.

Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratam, 2005) Ubhiyati, Nur.

Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997 .http://sumut.kemenag.go.id/ di akses 18 Maret 2013 / 22 Mei 2017

Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html. diakses 17 Maret 2013 / diakses 22 Mei 2017

Ramayulis,2006.Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam mulia.

Muzain, Arifin. 1991Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum) Jakarta : Bumi Askara.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999.Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

-------------------
Footnote
-------------------

[1] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 1999, hal. 218

[2] Nur Ubhiyati, Ilmu Pendidikan Islam II (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997), hal. 99

[3] Ibid, hal. 99

[4] H. Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), Edisi Baru, hal.144

[5] Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta : Ciputat Press, 2002), hal. 41

[6] Abdullah Mujib, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset, 2008), hal. 167

[7] http://sumut.kemenag.go.id/ di akses 18 Maret 2013/,diakses pada tanggal 22 Mei 2017, pukul 08.30 WIB

[8] Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta : Kalam Mulia.2002) hal. 178

[9] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 1999, hlm. 218

[10] Abdurrahman An Nahlawi, (Jakarta : Gema Insani, 1995), hal. 204

[11] Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html. diakses 17 Maret 2013/ 22 Mei 2017, pukul 08.30 WIB

[12] Arifin Muzain, Ilmu Pendidikan Islam,op. cit, h hal.68-70

[13] Ibid., h 71-80

No comments:

Post a Comment