Friday, July 21, 2017

ILMU PENDIDIKAN ISLAM (MAKALAH) TEMA "KOMPONEN-KOMPONEN PENDIDIKAN ISLAM"

MAKALAH

KOMPONEN-KOMPONEN PENDIDIKAN ISLAM

Dosen Pengampu : Sumar M. Pd.I



Disusun Oleh :

Reza Daman Huri : 1611124

Fahrizal Apriyanto : 1611111

Elen Saparingga : 1611109

Jurusan / Prodi : Tarbiyah / PAI / II D


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )

SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK

BANGKA BELITUNG

2017/2018
---------------

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah

3. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan Islam

2. Komponen-komponen Dasar Pendidikan Islam

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Penutup

-------------------

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan, bagaimanapun juga merupakan hal yang paling urgen dalam kehidupan manusia. Pendidikan dari era dulu hingga kini tetap merupakan hal yang harus diprioritaskan melebihi yang lain.

Tak berbeda juga dengan pendidikan Islam. Islam telah memerintahkan manusia, utamanya kaum muslimin, untuk mencari ilmu mulai dari buaian hingga liang lahat. Maka dari itu pendidikan merupakan hal urgen dalam Islam, di mana mulai Rasulullah SAW hidup pun, pendidikan merupakan hal utama yang harus diperhatikan oleh setiap kaum muslimin. Pendidikan Islam pun tentunya mempunyai bagian atau komponen yang berkait satu sama lainnya. Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas tentang komponen pendidikan Islam.

Dalam makalah ini penulis akan mencoba menerangkan sekaligusmengevaluasi Pendidikan Agama Islam dari aspek komponen-komponennya.Mulai dari kelebihan serta kekurangan komponen-komponen yang ada.Karena komponen tersebut amatlah sangat penting keberadaanya dalammengantarkan tujuan yang diperankan oleh pendidikan Islam

B. RUMUSAN MASALAH

A. Apa Pengertian pendidikan islam?

B. Apa dasar pendidikan islam dan komponen-komponennya?

C. Apa tujuan pendidikan islam?

D. Apa manfaat pendidikan islam?

C. TUJUAN

A. Mengetahui Pengertian pendidikan islam

B. Mengetahui dasar pendidikan islam

C. Mengetahui tujuan pendidikan islam

D. Mengetahui manfaat pendidikan islam

------------

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM

Memahami pendidikan Islam tidak semudah mengurai kata “Islam” dari kata ”Pendidikan” karena selain menjadi predikat, Islam juga merupakan satu subtansi dan subjek penting yang cukup kompleks. Karenanya untuk memahami Pendidikan Islam berarti kita harus melihat aspek utama missi agama Islam yang diturunkan kepada umat manusia dari sisi pedagogis. Islam sebagai ajaran yang datang dari Allah sesungguhnya merefleksikan nilai-nilai pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia sehingga menjadi manusia sempurna. Islam sebagai agama unirversal telah memberikan pedoman hidup bagi manusia menuju kehidupan bahagia, yang pencapaiannya bergantung pada pendidikan. Pendidikan merupakan kunci penting untuk membuka jalan kehidupan manusia. Denagn demikian, Islam sangat berhubungan erat dengan pendidikan. Hubungan antara keduanya bersifat organis-fungsional; pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan Islam, dan Islam menjadi kerangka dasar pengembangan pendidikan Islam.[1] Untuk mengetahui pendidikan lebih jelas, maka kita uraikan terlebih dahulu pendidikan definisi secara umum.

Dalam Dictionary of Education dijelaskan bahwa pendidikan adalah:

a. Proses di mana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah lainnya dalam masyarakat di mana dia hidup.

b. Suatu proses sosial di mana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol, sehingga seseorang dapat memperoleh dan mengalami perkembangan kemampuan individual dan sosial secara optimal.

PENGERTIAN PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI:

A. Langeveled

Pendidikan adalah usaha, pengaruh dan perlindungan yang diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak supaya cakap di dalam melaksanakan tugas hidupnya.

B. J.J. Rousseau

Pendidikan adalah memberi kita pembekalan uang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi dibutuhkan pada waktu dewasa.

C. Ki Hajar Dewantara

Pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak agar mereka sehingga anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan adan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

D. Dwikara

Pendidikan adalah pemanusiaan manusia/mengangkat manusia ke taraf insani.
Pengertian pendidikan menurut UU Sisdiknas tahun 1989 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan bagi peranannya di masa akan datang.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu upaya atau proses mempercepat perkembangan manusia untuk kemampuan mengemban tugas dan beban hidup, sebagai kodrat manusia yang memiliki pikiran, yakni manusia yang dapat terdidik dan mendidik.

Dari pengertian pendidikan maupun pendidikan Islam di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pendidian Islam adalah usaha sadar untuk mengarahkan peserta didik menjadi pribadi muslim yang kamil dan berasaskan Islam.

Pendidikan Islam merupakan hal yang terintegrasi dan tak dapat dipisahkan dari ajaran Islam sendiri. Konsep ilmu dalam Islam-sebagai salah satu unsur pendidikan-hendaknya mengacu kepada lingkungan dan kebutuhan masyarakat . Karena itu harus bersifat applicable. Hal ini dapat dilacak dari beragamnya pengetahuan yang diberikan Allah kepada para nabi dan umat mereka, misalnya, Nuh (as) mendapatkan pengetahuan tentang pembuatan bahtera (surat Hud, 11:37), Daud diberi pengetahuan tentang pembuatan baju besi (surat al-Anbiya’, 21:80), umat Nabi Shaleh memiliki keahlian memahat gunung untuk dijadikan tempat tinggal (surat al-Hijr, 15:82).

B. KOMPONEN DASAR PENDIDIKAN ISLAM

Orang islam mengambil Kitab Suci Al-Qur’an sebagai dasar kehidupannya, untuk dijadikan sumber dalam ajaran islam. Inilah pula yang dijadikan dasar bagi ilmu pendidikan islam. Al-Qur’an dalam ayat-ayatnya ternyata memberikan jaminan juga kepada hadits Nabi Muhammad saw, ada perintah Tuhan yang mengatakan bahwa manusia beriman wajib mnegikuti Allah dan rasul-Nya. Rasul-Nya yang dimaksud adalah Nabi Muhammad saw. Perintah inilah (secara etimologis, jaminan inilah) yang dijadikan dasar oleh orang islam untuk mengunakan hadits nabi sebagai dasar kedua dalam kehidupan.

Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW juga menunjukan bahwa akal dapat juga digunakan dalm membuat aturan hidup bagi orang islam, yaitu bila Al-Qur’an dan hadits tidak menjelaskan aturan itu, dan aturan yang dibuat oleh akal tidak boleh bertentangan dengan jiwa Al-Qur’an dan Hadits bahkan penggunaan akal itu disuruh bukan saj diizinkan dalam Al-Quan dan hadits . penunjukkan ini merupakan legalitas dan jaminan untuk menggunakan akal dalam mengatur hidup orang islam. Kalau demikian maka secara operasional aturan Islam dibuat berdasarkan tiga sumber utama, yaitu Al-Qur’an, Hadits dan akal.[2]

Jadi sudah jelas sesuai penjelasan diatas bahwasannya dasar pndidikan islam adalah:

a) Al-Qur’an

b) Hadits Nabi Muhammad SAW

c) Akal

Adapun komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya proses pendidikan. Bahkan dapat diaktan bahwa untuk berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen tersebut.

Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau terlaksananya proses mendidik minimal terdiri dari 4 komponen, yaitu 1) tujuan pendidikan, 2) peserta didik, 3) pendidik, 4) isi pendidikan dan 5) konteks yang mempengaruhi suasana pendidikan dan manfaatnya. Berikut akan diuraikan satu persatu komponen-komponen tersebut.

1. Tujuan Pendidikan

Berbicara tentang tujuan pendidikan, tak dapat tidak mengajak kita bicara tentang tujuan hidup manusia. Sebab pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan oleh manusia untuk memelihara kelanjutan hidupnya (survival), baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat.[3] Tujuan pendidikan islam adalahubudiyah (beribadat) memberhambakan diri pada Allah. Pendapat ini beralasan kepada firman Allah (Al-Bayyinah:5).


Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.(Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan).

Tujuan pendidikan islam ialah menyiapkan anak-anak supaya diwaktu dewasa kelak mereka cakap melakukan pekerjaan dunia dan amalan akhirat sehingga tercipta kebahagiaan bersama dunia-akhirat.[4]

Sebagai ilmu pengetahuan praktis, tugas pendidikan dan atau pendidik maupun guru ialah menanamkam sistem-sistem norma tingkah-laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan danpendidik dalam suatu masyarakat .

2. Peserta Didik

Sehubungan dengan persoalan anak didik disekolah Amstrong 1981 mengemukakan beberapa persoalan anak didik yang harus dipertimbangkan dalam pendidikan. Persoalan tersebut mencakup apakah latar belakang budaya masyarakat peserta didik ? bagaimanakah tingkat kemampuan anak didik ? hambatan-hambatan apakah yang dirasakan oleh anak didik disekolah ? dan bagaimanakah penguasaan bahasa anak di sekolah ?

Berdasarkan persoalan tersebut perlu diciptakan pendidikan yang memperhatikan perbedaan individual, perhatian khusus pada anak yang memiliki kelainan, dan penanaman sikap dan tangggung jawab pada anak dididk.

3. Pendidik

Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah pendidik. Terdapat beberapa jenis pendidik dalam konsep pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang tidak terbatas pada pendidikan sekolah saja.. Guru sebagai pendidik dalam lembaga sekolah, orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga, dan pimpinan masyarakat baik formal maupun informal sebagai pendidik dilingkungan masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas Syaifullah (1982) mendasarkan pada konsep pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang termasuk kategori pendidik adalah

1. Orang Dewasa

Orang dewasa sebagai pendidik dilandasi oleh sifat umum kepribadian orang dewasa , yakni:

1.1. manusia yang memiliki pandangan hidup prinsip hidup yang pasti dan tetap,

1.2. manusia yang telah memiliki tujuan hidup atau cita-cita hidup tertentu, termasuk cita-cita untuk mendidik,

1.3. manusia yang cakap mengambil keputusan batin sendiri atau perbuatannya sendiri dan yang akan dipertanggungjawabkan sendiri,

1.4. manusia yang telah cakap menjadi anggota masyarakat secara konstruktif dan aktif penuh inisiatif,

1.5. manusia yang telah mencapai umur kronologs paling rendah 18 th, (6) manusia berbudi luhur dan berbadan sehat,

1.6. manusia yang berani dan cakap hidup berkeluarga, dan

1.7. manusia yang berkepribadian yang utuh dan bulat.

2. Orang Tua

Kedudukan orang tua sebgai pendidik, merupakan pendidik yang kodrati dalam lingkungan keluarga. Artinya orang tua sebagai pedidik utama dan yang pertama dan berlandaskan pada hubungan cinta-kasih bagi keluarga atau anak yang lahir di lingkungan keluarga mereka.

3. Guru/Pendidik di Sekolah

Guru sebagai pendidik disekolah yang secara lagsung maupun tidak langsung mendapat tugas dari orang tua atau masyarakat untuk melaksanakan pendidikan. Karena itu kedudukan guru sebagai pendidik dituntut memenuhi persyaratan-persyaratan baik persyaratan pribadi maupun persyaratan jabatan. Persyaratan pribadi didasrkan pada ketentuan yang terkait dengan nilai dari tingkah laku yang dianut, kemampuan intelektual, sikap dan emosional. Persyaratan jabatan (profesi) terkait dengan pengetahuan yang dimiliki baik yang berhubungan dengan pesan yangingin disampaikan maupun cara penyampainannya, dan memiliki filsafat pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan.

4. Pemimpin Masyarakat dan Pemimpin Keagamaan

Selain orang dewasa, orang uta dan guru, pemimpin masyarakat dan pemimpin keagamaan merupakan pendidik juga. Peran pemimpin masyarakat menjadi pendidik didasarkan pada aktifitas pemimpin dalam mengadakan pembinaan atau bimbingan kepada anggota yang dipimpin. Pemimpin keagaam sebagai pendidik, tampak pada aktifitas pembinaan atau pengembangan sifat kerokhanian manusia, yang didasarkan pada nilai-nilai keagamaan.

4. Isi Pendidikan

Isi pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan perlu disampaikan kepada peserta didik isi/bahan yang biasanya disebut kurikulum dalam pendidikan formal. Isi pendidikan berkaitan dengan tujuan pendidikan, dan berkaitan dengan manusia ideal yang dicita-citakan.

Untuk mencapai manusia yang ideal yang berkembang keseluruhan sosial, susila dan individu sebagai hakikat manusia perlu diisi dengan bahan pendidikan.

Macam-macam isi pendidikan tersebut terdiri dari pendidikan agama., pendidikan moril, pendidikan estetis, pendidikan sosial, pendidikan civic, pendidikan intelektual, pendidikan keterampilan dan peindidikan jasmani.

5. Konteks yang Memepengaruhi Suasana Pendidikan

Lingkungan Lingkungan pendidikan meliputi segala segi kehidupan atau kebudayaan. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang tidak membatasi pendidikan pada sekolah saja. Lingkungan pendidikan dapat dikelompokkan berdasarkan lingkungan kebudayaan yang terdiri dari lingkungan kurtural ideologis, lingkungan sosial politis, lingkungan sosial.

6. Sarana

Sarana atau media pendidikan berguna untuk membantu dalam proses pendidikan sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan.

7. Metode

Metode dimaksudkan sebagai jalan dalam sebuah transfer nilai pendidikan oleh pendidik kepada peserta didik. Oleh karena itu pemakaian metode dalam pendidikan Islam mutlak dibutuhkan.

8. Sistem/Kurikulum

Sistem pembelajaran yang baik akan semakin menambah peluang untuk berhasilnya sebuah pendidikan.

9. Manfaat Pendidikan

Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk mengenalkan Islam ini diutus Rasulullah SAW. Oleh karena itu selam kurang lebih 23 tahun Rasulullah SAW membina dan memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT.

Manusia mendapat kehormatan menjadi khalifah di muka bumi untuk mengolah alam beserta isinya. Hanya dengan ilmu dan iman sajalah tugas kekhalifahan dapat ditunaikan menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seluruh makhluk-Nya. Tanpa iman, akal akan berjalan sendirian sehingga akan muncul kerusakan di muka bumi dan itu akan membahayakan manusia. Demikian pula sebaliknya iman tanpa didasari dengan ilmu akan mudah terpedaya dan tidak mengerti bagaimana mengolahnya menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seisinya.

Sedemikian pentingnya ilmu, maka tidak heran orang-orang yang berilmu mendapat posisi yang tinggi baik di sisi Allah maupun manusia. (QS. Al Mujadilah (58) : 11)

Bahkan syaithan kewalahan terhadap orang muslim yang berilmu, karena dengan ilmunya, ia tidak mudah terpedaya oleh tipu muslihat syaithan.

Muadz bin Jabal ra. berkata: “Andaikata orang yang berakal itu mempunyai dosa pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya dia cenderung masih bisa selamat dari dosa tersebut namun sebaliknya, andaikata orang bodoh itu mempunyai kebaikan dan kebajikan pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya ia cenderung tidak bisa mempertahankannya sekalipun hanya seberat biji sawi.”

Ada yang bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Ia menjawab, “Sesungguhnya jika orang berakal itu tergelincir, maka ia segera menyadarinya dengan cara bertaubat, dan menggunakan akal yang dianugerahkan kepadanya. Tetapi orang bodoh itu ibarat orang yang membangun dan langsung merobohkannya karena kebodohannya ia terlalu mudah melakukan apa yang bisa merusak amal shalihnya.”

Keseluruhan komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan dalam proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

----------------------
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan Dari pengertian pendidikan maupun pendidikan Islam di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pendidian Islam adalah usaha sadar untuk mengarahkan peserta didik menjadi pribadi muslim yang kamil dan berasaskan Islam dan tujuan pendidikan islam ialah menyiapkan anak-anak supaya diwaktu dewasa kelak mereka cakap melakukan pekerjaan dunia dan amalan akhirat sehingga tercipta kebahagiaan bersama dunia-akhirat.Adapun manfaat dari pendidikan Islam yaitu akan membentuk jiwa yang tenang, akal yang cerdas dan fisik yang kuat serta banyak beramal.

B. Penutup

Demikian makalah ini kami buat, pemakalah menyadari masih banyak kekurangan untuk itu penulis mohon saran dan kritik yang membangun terciptanya makalah yang lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca maupun pemakalah.

-------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Tedi Priatna,2004., Reaktualisasi Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Hasan Langugulung,1995,. Manusia dan Pendidikan suatu analisa psikologi dan pendidikan, Jakarta: PT Al Husna zikra

Mahmud yunus,1978,. pendidikan dan pengajaran, jakarta: Hidakarya Agung
 
--------
Footnote
--------

[1] Tedi Priatna, Reaktualisasi Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004. hlm.1


[2] Ibid. hlm.22


[3] Hasan Langugulung, Manusia dan Pendidikan suatu analisa psikologi dan pendidikan, Jakarta: PT Al Husna zikra, 1995.hlm. 147


[4] Mahmud yunus, pendidikan dan pengajaran, jakarta: Hidakarya Agung, 1978. hlm.10

No comments:

Post a Comment