Wednesday, December 28, 2016

ASAL-USUL DAN PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

Nama : M.SAHFRI.RIFAI

Kelas : XI TAB

D.ASAL-USUL DAN PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

Bangsa Indonesia termasuk ras Mongoloid terutama Malayan Mongoloid. Ras Mongoloid mempunyai 3 subras yaitu:

1. Asiatik Mongoloid (Cina,Jepang,Korea)

2. Malayan Mongoloid (Melayu)

3. American Mongoloid (Suku Indian)

Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Sebelum bangsa Melayu Austronesia masuk ke Indonesia, wilayah Indonesia sudah ada suku Weddid dan Negrito. Kedua suku tersebut berasal dari daerah Tonkin.

Dari Tonkin kemudian menyebar ke Hindia Belanda, Indonesia, hingga pulau-pulau di Samudera Pasifik.

Suku Bangsa Melayu yang terdapat di Indonesia dalam proses menetapnya dibedakan menjadi dua yaitu

1. Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)

2. Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu)

3. Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)

Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) adalah rumpun bangsa Austronesia yang datang kali pertama di Indonesia sekitar 2000 tahun SM. Kedatangan bangsa Austronesia dari daratan Yunan menuju Indonesia menempuh dua jalur berikut:

1. Jalur Utara dan Timur

2. Jalur Barat dan Selatan

3. Jalur Utara dan Timur

- Melalui Teluk Tonkin menuju Taiwan (Formosa), Filipina, Sulawesi, dan Maluku dengan membawa kebudayaan kapak lonjong.

- Persebaran periode Proto Melayu ini membawa kebudayaan batu baru/Neolithikum.

2. Jalur Barat dan Selatan

- Melalui Semenanjung Malaka, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara dengan membawa kebudayaan kapak persegi.

- Persebaran periode Deutro Melayu ini mebawa kebudayaan logam.

Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu)

Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu) adalah rumpun bangsa Austronesia yang datang di Indonesia pada gelombang kedua terjadi pada sekitar 500 tahun SM. Bangsa Melayu Muda datang ke Indonesia melalui jalur barat, yakni berangkat dari Yunan, Teluk Tonkin, Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaka, dan kemudian menyeberangi Selat Malaka hingga sampai di Kepulauan Indonesia.

Penyebaran manusia purba di Indonesia tidak berlangsung dalam satu tahap. Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang ditemukan, kedatangan manusia purba di indonesia berlangsung tiga tahap yaitu zaman mesolithikum, zaman neolithikum, dan zaman perundagian.

Zaman mesolithikum

Terjadi gelombang masuk manusia purba melonosoid dan daerah teluk tonkin, vietnam, melalui jalur fhilipina, malaysia dan indonesia. Sisa keturunan bangsa melonosoid yang masih ditemukan, antara lain orang sakai di siak, orang aeta di filipina, orang semang di malaysia, dan orang papua melonosoid di indonesia

Zaman neolithikum (200 SM)

Terjadi perpindahan manusia purba dari rumpun bangsa melayu tua (proto melayu) dari daerah yunan, china, melalui jalur semenanjung malaya, indonesia, filipina, dan formosa. Kebudayaan neolithikum, khususnya jenis kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong.

Zaman perundagian

Terjadi perpindahan manusia purba dari rumpun bangsa melayu muda ( deutero melayu ) dari daerah teluk tonkin, vietnam ke daerah daerah di sebelah selatan vietnam, termasuk indonesia.

Bangsa ini merupakan pendukung kebudayaan perunggu, terutama kapak corong nekara , moko, bejana perunggu, dan arca perunggu. Kebudayaannya sering disebut kebudayaan Don son karena berasal dari donson teluk tonkin)

E. Indonesia Zaman Praaksara: awal kehidupan Manusia Indonesia

Manusia awal Indonesia hidup secara bertahap. Marwati Djoened Poeponegoro dan Nugroho Notosusanto menggambarkan kehidupan manusia awal Indonesia ke dalam empat tahapan, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat awal, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Tahapan-tahapan ini merupakan suatu kesinambungan. Untuk melakukan perubahan dalam setiap tahapannya memerlukan waktu yang relative lama. Hal ini mampu memberikan warna yang berbeda untuk setiap tahapnya pada semua aspek kehidupan.

Sebelum membahas lebih lanjut ada baiknya kita mengenal sedikit tentang zaman praaksara

Apa sih zaman praaksara itu?

Praaksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan aksara yang berarti tulisan. Dengan demikian zaman praaksara adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Ada istilah yang mirip dengan istilah praaksara, yakni istilah nirleka. Nir berarti tanpa dan leka berarti tulisan. Jadi zaman praaksara adalah zaman ketika suatu bangsa belum mengenal tulisan.

Sering kita dengar istilah praaksara, apakah praaksara sama dengan prakasara?

Praaksara merupakan istilah dulu yang sering dipakai untuk menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya manusia sebelum mengenal tulisan. Namun dewasa ini penggunaan istilah tersebut dirasa kurang tepat. Demikian karena dari segi bahasa saja pengertian praaksara sudah tidak relevan. Pra berarti sebelum dan sejarah adalah sejarah sehingga praaksara berarti sebelum ada sejarah. Sebelum ada sejarah berarti sebelum ada aktivitas kehidupan manusia. Dalam kenyataannya sekalipun belum mengenal tulisan, makhluk yang dinamakan manusia sudah memiliki sejarah dan sudah menghasilkan kebudayaan. Oleh karena itu, para ahli mempopulerkan istilah praaksara untuk menggantikan istilah praaksara.

Bagaimana membedakan antara zaman serjah dan zaman praaksara?

Untuk membedakannya diperlukan sebuah batas antara zaman sejarah dan zaman praaksara. Batas antara zaman praaksara dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa praaksara adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman praaksara atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga pada saat itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman praaksara di Indonesia diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5; dibuktikan dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang ditemukan di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur baru memasuki era sejarah.

Karena tidak terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman praaksara, keterangan mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi, biologi, geologi, antropologi, arkeologi. Dalam artian bahwa bukti-bukti praaksara didapat dari artefak-artefak yang ditemukan di daerah penggalian situs praaksara.

F. antara batu dan tulang (paleolthikum)
kebudayaan kebudayaan pacitan (pacitan jawa timur)

beberapa alat dari batu di temukan di daerah punung oleh von koeningwald tahun 1935. alat batu masih kasar dan bentuknya agak runcing.
kapak genggam atau kapak perimbas : menusuk binatang atau menggali tanah saat mencari umbi-umbian
chopper : alat penetak
alat serpih
kebudayaan ngandong (ngandong dan sidorejo dekat ngawi)

alat dari batu dan beberapa alat dari tulang.
tulang binatang dan tanduk rusa : penusuk atau belati
tombak yang bergerigi
alat dari batu : flakke (bentuk indah seperti kalsedon)

antara pantai dan gua (mesolithikum)
kebudayaan kjokkenmoddinger (sampah dapur)

merupakan tumpukan timbunan kulit siput dan kerang yang menggunung di sepanjang pantai sumatra timur antara langsa di aceh sampai medan. manusia purba pada zaman mesolithikum umumnya bertempat tinggal di tepi pantai.
pebble (kapak sumatra) : terbuat dari batu kali yang pecah
kapak pendek
jenis batu pipisan : dijawa umumnya untuk menumbuk dan menghaluskan jamu
kebudayaan abris sous roche (gua-gua)

di besuki bojonegoro dan daerah sulawesi selatan seperti di lamoncong
ujung panah
flakke
batu penggilingan
tulang dan tanduk rusa

sebuah revolusi (neolithikum)

perubahan pola yang awalnya food gathering menjadi food producing. selain di temukan kapak batu ditemukan pula barangbarang perhiasan, seperti gelang dari batu dan juga alat-alat gerabah atau tembikar.
kebudayaan kapak persegi (sumatra jawa bali) barat

bentuknya panjang dan ada juga yang trapesium. kapak persegi yang besar di sebut beliung atau pacul dan yang berukuran kecil disebut tarah atau tatah.
kebudayaan kapak lonjong (papua seram minahasa) timur

berbentuk lonjong, bentuk keseluruhan seperti bulat telur. pada ujung yang lancip di tempatkan tangkai dan bagian ujung yang lain diasah sehingga tajam. kapak yang berukuran besar di sebut walzenbeil dan yang berukuran kecil disebut kleinbeil

bahan yang paling sering dipergunakan adalah jenis batuan kersikan (silicified stones) seperti gamping kersikan, tufa kersikn, kalsedon dan jasper. jenis batuan ini disamping keras sifatnya yang retas dengan pecahan yang cenderung tajam dan tipis sehingga memudahkan pengerjaan.
perkembangan zaman logam

dikepulauan indonesia tidak mengalami zaman tembaga melainkan hanya zaman perunggu dan besi.
perunggu : kapak corong, nekara (praktik keagamaan) , moko, berbagai barang perhiasan

A.Kehidupan Awal Manusia

Perkembangan bumi dapat diketahui melalui penelitian geologi yaitu penelitian tentang lapisan kulit bumi yang kemudian dilakukan pembagian zaman sebagai berikut:

a. Zaman Arkaekum (2500 jt th lalu) : Zaman tertua. Zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.

b. Zaman Paleozoikum (340 jt th lalu) : Zaman ini keadaan bumi belum stabil.

c. Zaman Mesozoikum (140 jt th lalu) : Terdapat binatang menyusui .

d. Zaman Nesozoikum (60 jt th lalu) : Keadaan bumi semakin membaik dan perubahan cuaca tidak begitu besar pengaruhnya.

Zaman nesozoikum di bagi atas dua zaman:
Zaman tersier: berkurangnya jenis-jenis binatang raksasa dan telah hidup jeni-jenis binatang menyusui seperti kera dan monyet.
Zaman kuartier: adanya tanda-tanda kehidupan manusia.

Zaman kuartier dibagi jadi 2:

- Kala pleistosen atau zaman diluvium

- Kala holosen atau zaman alluvium

B. Perkembangan Kehidupan Manusia di Indonesia

1. Pengertian Manusia Purba.

Manusia purba adalah jenis manusia yang hidup jauh sebelum tulisan ditemukan.Manusia purba diperkirakan telah mendiami bumi sekitar 4 juta tahun yang lalu. Menurut para ahli sejarah,jenis manusia pertama telah ada dimuka bumi sekitar 2 juta tahun lalu.Di lihat dari ciri-cirinya,manusia purba mempunyai volume otak yang lebih kecil dari manusia modern sekarang.

Peneliti Manusia Purba di Indonesia

Penemuan fosil manusia purba di Indonesia belum memestikan secara keseluruhan

kehidupan dan keberadaan manusia purba di Indonesia.

Berikut ini adalah para ahli yang meneliti keberadaan manusia purba di Indonesia :

a. Eugene Dubois .

b. Ter Harr,Oppenoort,dan G.H.R von Koenigwald

c. Tjkrohandoyo dan Duifjes

d. Prof.Dr.Teuku Jacob.

C. Jenis Manusia Purba di Indonesia

Indonesia menempati posisi yang penting dalam hal penemuan fosil manusia purba.

Hal ini dikarenakan fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia berasal dari semua kalangan pleistosen sehingga tampak jelas perkembangan fisik manusia purba tersebut.

Antara lain :

a. Meganthropus

b. Pithecanthropus

c. Homo

D. Periodisasi Perkembangan Budaya Pada Masyarakat Awal Indonesia

Manusia merupakan makhluk tertinggi oleh kerena itu disebut sebagai primata, yang berarti yang pertama. Dengan akal yang dimiliki dan dibantu dengan tangannya yang cekatan, dapatlah diciptakan kebudayaan Kebudayaan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu,kebudayaan benda (materi) dan kebudayaan rohani (jiwa). Untuk mengetahui dan menyelidiki zaman prasejarah dapat menggunakan makam benda-benda purbakala yang ditinggalkan oleh manusia

E. Pembabakan Jaman Prasejarah Indonesia

Adanya pembabakan jaman prasejarah di Indonesia diperlukan untuk memahami kebudayaan yang hidup pada saat itu. Pembabakan ini didasarkan atas jenis peralatan atau benda-benda yang dipergunakan untuk menopang hidup sehari-hari. Babakan masa prasejarah Indonesia terdiri atas jaman batu dan jaman logam.

No comments:

Post a Comment